Apakah Mitigasi Bencana itu?
Letak geologis wilayah indonesia yang di lalui beberapa lempengan
tektonik didalam dasar buminya sangat rentan sekali akan terjadinya
bencana berupa gempa bumi. Hal ini dikarenakan adanya pertemuan atau
pertumbukan antar lempengan tersebut. Tidak jarang terjadinya bencana
gempa bumi itu selalu menimpa di bumi indonesia. Disisi lain juga
kondisi geografis indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, membuat
indonesia mempunyai iklim tropis yang hanya mempunyai dua musim di
setiap tahunnya. Dimana curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan banjir
dimana-mana, ada juga musim panas yang juga menyebabkan kemarau yang
berkepanjangan.
Disini kami ingin mencoba memaparkan apa dan bagaimana bencana, yang
terkait dengan bencana geologis, tujuannya adalah untuk memberi
pemahaman tentang mitigasi bencana untuk meminimalisir segala
kemungkinan korban yang menimpa.
Apakah Mitigasi Bencana itu?
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana
merupakan suatu aktivitas yang berperan sebagai tindakan pengurangan
dampak bencana, atau usaha-usaha yang dilakukan untuk megurangi korban
ketika bencana terjadi, baik korban jiwa maupun harta. Dalam melakukan
tindakan mitigasi bencana, langkah awal yang kita harus lakukan ialah
melakukan kajian resiko bencana terhadap daerah tersebut. Dalam
menghitung resiko bencana sebuah daerah kita harus mengetahui Bahaya
(hazard), Kerentanan (vulnerability) dan kapasitas (capacity) suatu
wilayah yang berdasarkan pada karakteristik kondisi fisik dan
wilayahnya..
Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk
menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau
kehilangan harta benda. Bahaya ini bisa menimbulkan bencana maupun
tidak. Bahaya dianggap sebuah bencana (disaster) apabila telah
menimbulkan korban dan kerugian.
Kerentanan (vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan
apakah bahaya (baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan
dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak. Rangkaian kondisi,
umumnya dapat berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang mempengaruhi
kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan, mitigasi, persiapan dan
tindak-tanggap terhadap dampak bahaya.
Jenis-jenis kerentanan :
1. Kerentanan Fisik : Bangunan, Infrastruktur, Konstruksi yang lemah.
2. Kerentanan Sosial : Kemiskinan, Lingkungan, Konflik, tingkat pertumbuhan yang tinggi,
Jenis-jenis kerentanan :
1. Kerentanan Fisik : Bangunan, Infrastruktur, Konstruksi yang lemah.
2. Kerentanan Sosial : Kemiskinan, Lingkungan, Konflik, tingkat pertumbuhan yang tinggi,
anak-anak dan wanita, lansia.
3. Kerentanan Mental : ketidaktahuan, tidak menyadari, kurangnya percaya diri, dan lainnya.
3. Kerentanan Mental : ketidaktahuan, tidak menyadari, kurangnya percaya diri, dan lainnya.
Kapasitas (capacity) adalah kemampuan untuk memberikan tanggapan
terhadap situasi tertentu dengan sumber daya yang tersedia (fisik,
manusia, keuangan dan lainnya). Kapasitas ini bisa merupakan kearifan
lokal masyarakat yang diceritakan secara turun temurun dari generasi ke
generasi.
Resiko bencana (Risk) adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. ,
akibat kombinasi dari bahaya, kerentanan, dan kapasitas dari daerah yang
bersangkutan.
Menghitung Resiko bencana di suatu wilayah berdasarkan pada penilaian
bahaya, kerentanan dan kapasitas di wilayah tersebut. Menghitung resiko
bencana menggunakan persamaan sebagai berikut :
Risk (R) = H xV/ CKeterangan => R : Resiko Bencana
H : Bahaya
V : Kerentanan
C : Kapasitas
Setelah melakukan resiko bencana, yang harus kita lakukan ialah
melakukan tindakan untuk mengurangi resiko bencana tersebut. Tindakan
yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi kerentanan dan menambah
kapasitas sebuah daerah.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menguarangi resiko bencana antara lain :
Sumber dok. Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana
- Relokasi penduduk dari daerah rawan bencana, misal memindahkan penduduk yang berada dipinggir tebing yang mudah longsor
- Pelatihan-pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi penduduk di sebuah daerah.
- Pengkondisian rumah atau sarana umum yang tanggap bencana.
- Bangunannya relatif lebih kuat jika dilanda gempa.
- Penciptaan dan penyebaran kearifan lokal tentang kebencanaan dan lain-lain.
Sumber dok. Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana
Apakah Mitigasi Bencana itu?
Reviewed by DINAS KEBAKARAN KOTA TERNATE
on
06.28
Rating:
Post a Comment